Mobil memang dirancang untuk siap menghadapi beragam kondisi cuaca, termasuk saat hujan. Namun tidak hanya kendaraan, perilaku mengemudi pun perlu disesuaikan.
Permukaan jalan yang licin dan kerap melewati genagan air, membuat pengemudi perlu sigap dalam menghadapinya. Salah reaksi, ban mobil akan mudah sekali kehilangan daya cengkeram dan membuat mobil kehilangan kendali.
Untuk itu, kami akan membagi tips bagaimana mengemudi yang aman di kala hujan.
Jarak aman
Dengan jarak pandang terbatas, otomatis pengemudi perlu menambah jarak aman
berkendara. Bila saat jalan kering, jarak dengan kendaraan di depannya mengacu
pada 2 detik, maka saat di jalan basah, Anda perlu membuat jarak minimal 3
detik.
Jadi Anda masih memiliki ruang yang luas untuk melakukan deselerasi mendadak sekalipun. Daya cengkram ban menurun, menjadi alasan utama memperlebar jarak aman berkendara Anda.
Turunkan kecepatan
Masih berhubungan dengan jarak pandang, otomatis kecepatan kendaraan pun perlu
diturunkan, namun bukan berarti melaju lamban.
Di jalan tol misalnya, dari maksimal 100 km/jam, turunkan hingga maksimal 80 km/jam saja. Turunnya kecepatan akan memberi cengkeraman lebih baik pada ban saat melewati genangan. Selain itu, hanya dengan menurunkan kecepatan 20 km/jam, Anda bisa mengurangi jarak pengereman saat darurat hingga 10 meter lebih.
Menghadapi aquaplanning
Aquaplaning atau mengambangnya ban akibat melewati genangan air membuat ban
kehilangan daya cengekramnya. Bila hal ini terjadi pada Anda saat mengemudi,
jangan panik.
Hindari menekan pedal rem atau pedal gas secara spontan. Lalu ikuti arah kemudi sesuai dengan pergerakan mobil hingga ban kembali mencengkeram jalan. kemudian kurangi kecepatan secara bertahap untuk menghindari terjadi kembalinya aquaplaning.
Jangan ragu gunakan ABS bila perlu
Manfaatkan teknologi rem ABS saat harus mengerem darurat di hujan. Terkadang
pengemudi masih enggan untuk menekan pedal rem dengan keras ketika diperlukan,
lantaran takut tergelincir akibat jalan yang licin. Padahal, dengan teknologi
ini, Anda tak perlu lagi repot untuk menjaga ban agar tetap memiliki traksi
optimal.
Jadi, Anda hanya perlu menekan pedal rem sekeras-kerasnya dan biarkan komputer bekerja untuk mengeliminir gejala mengunci. Mobil pun masih bisa diarahkan dari setir.
Air dari samping
Siraman air samping dapat diakibatkan mobil di sebelah kita atau dari jalur
berlawanan. Saat terjadi seketika pandangan ke depan terhalang. Di kondisi ini
biasanya kita panik dan mengerem. Padahal itu justru mengundang bahaya
tertabrak dari belakang.
Cara paling aman saat tersiram air di kaca depan adalah melambatkan mobil secara gradual sampai wiper bisa menghapusnya. Untuk menghilangkan rasa panik, selama berkendara selalu pantau jauh ke depan serta ke sekeliling via spion. Jadi ketika tersiram air, di dalam benak sudah ada memori mengenai keadaan lalu lintas sekitar. Anda pun bisa mengarahkan mobil lebih halus tanpa gerakan mendadak.
Lampu besar, bukan hazard
Saat hujan makin lebat, gunakan lampu besar supaya mobil Anda lebih mudah
terlihat pengendara lainnya. Tapi jangan menggunakan hazard.
Pijar kuning terang hazard yang berkedap-kedip memang membuat mobil lebih terlihat. Tapi bahayanya, saat mengerem, pengemudi mobil di belakang menjadi kurang peka terhadap nyala lampu rem. Selain itu, kedipan hazard bisa membuat mata pengendara di belakang cepat lelah. Artinya, dengan memakai hazard Anda meningkatkan risiko diri sendiri untuk tertabrak dari belakang.
Sumber : tips.autobild.co.id
Pernahkan Anda merasakan suatu guncangan hebat dalam mobil setelah berpapasan dengan bus atau mobil besar lainnya pada kecepatan tinggi. Sebagian oran...
JAKARTA: 25 tahun setia bikin nyaman para pengendara roda empat, Shop & Drive rayakan ulang tahun peraknya dengan menggelar Gala Dinner yang turut...
Mobil memang dirancang untuk siap menghadapi beragam kondisi cuaca, termasuk saat hujan. Namun tidak hanya kendaraan, perilaku mengemudi pun perlu dis...
Mobil memiliki dua dinamo, yakni dinamo starter dan alternator yang akrab disebut dinamo Ampere. Lantas, apa perbedaan dari kedua dinamo tersebut?Mena...
Meningkat nya polusi udara di wilayah DKI Jakarta berpotensi membuat warga terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Mengacu pada dat...
Wiper merupakan salah satu komponen yang wajib diperhatikan karena berpengaruh terhadap keselamatan, apalagi di musim hujan. Bayangkan saja mengemudi...